BALI — Seorang guru SD di Bali dilaporkan orangtua murid lantaran mengirim video mesum ke grup WhatsApp siswa.
Bukannya materi belajar daring, seorang guru di Kintamani, Bangli, Bali justru mengirim video mesum untuk para siswanya.
Alhasil orangtua murid pun ngamuk dan melaporkan tindakan ceroboh sang guru ke Dinas Pendidikan dan polisi.
Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengatakan peristiwa tersebut sudah terjadi sepekan lalu.
Dalam pemeriksaan diketahui sang guru memang gagap teknologi alias gaptek.
“Ia tak tahu cara menghapus pesan yang sudah terlanjur terkirim di WhatsApp sehingga video mesum tersebut akhirnya tersebar di grup WhatsApp siswanya,”ungkap Sulhadi pada awak media, Selasa (13/10/2020) di lansir melalui tribunstyle.com.
Guru tersebut akhirnya telah dipanggil dan dipertemukan dengan para orangtua murid.
Sulhadi mengatakan, guru tersebut mengaku tidak sengaja dan telah meminta maaf.
“Motifnya salah pencet dan tak sengaja. Sudah minta maaf ke orangtua,”ujarnya.
Sulhadi mengatakan, kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilaporkan ke polisi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta mengatakan, telah memanggil guru tersebut. Karena ketidaksengajaan, guru itu disanksi berupa pembinaan.
Dari keterangannya, guru tersebut memang tak sengaja mengirim video asusila di grup kelas 3 SD yang diampunya.
Lamjut, Sulhadi mengatakan, kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak dilaporkan ke polisi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta mengatakan, telah memanggil guru tersebut.
Karena ketidaksengajaan, guru itu disanksi berupa pembinaan. Dari keterangannya, guru tersebut memang tak sengaja mengirim video asusila di grup kelas 3 SD yang diampunya.
Guru itu sebelumnya mendapatkan kiriman video asusila dari grup WhatsApp lainnya. Di saat yang bersamaan guru tersebut tengah membuat video materi melukis.
Setelah video melukis selesai dibuat, sang guru berniat mengirimkannya ke grup WhatsApp siswa.bNamun, secara tak sengaja guru tersebut justru salah memilih video yang dikirim.
Guru itu berencana menghapus video tersebut namun tak mengetahui caranya. Setelah dua jam akhirnya video tak bisa lagi dihapus.
“Begitu salah kirim harusnya dihapus. Tapi, dia tak bisa menghapus. Karena sudah dua jam tak bisa dihapus. Ini murni ketidaksengajaan. Bisa jadi gaptek,” urainya.
Guru tersebut telah dipertemukan dengan orangtua murid di kelas dan difasilitasi oleh kepala desa setempat. Pihak orangtua meminta kepada guru itu agar lebih berhati-hati.
Selanjutnya dia mengimbau kepada guru lain agar lebih berhati-hati saat mengirim file ke grup WhatsApp kelas. Sebelum dikirim, file hendaknya diperiksa terlebih dahulu.
Kami minta pada semua guru agar tak menyimpan video-video pornografi di ponselnya. Jika mendapat kiriman ia menyarankan agar segera dihapus,”pungkasnya.





Komentar