Sepeda Listrik Makin Digemari, Penjual Konvensional Harus Sanggup Bersaing Dengan Penjual Online

MUARA ENIM Pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa Minggu lalu, menyebabkan sejumlah masyarakat beralih menggunakan sepeda listrik. Hal ini dibuktikan dengan telah dibukanya sejumlah toko sepeda listrik di kota Muara Enim.

Uda Rudi sapaan pemilik toko Bunda 2 yang ada di Jl Lintas Sumatera Kelurahan Pasar II Muara Enim saat dibincangi media ini menerangkan bahwa sebelumnya ia menjual perlengkapan bayi dan pakaian anak dan sepeda. Tapi sejak kenaikan BBM ia juga telah menjual sepeda listrik.


” Kita menjual perlengkapan bayi, sepeda, dan sekarang juga menjual sepeda listrik sejak naiknya harga BBM awal bulan lalu,”ungkapnya, Jum’at (23/9/2022) pada media ini.

Kemudian ia menerangkan terkait harga sepeda listrik ini tidak begitu mahal. Namun, dibandingkan sepeda motor kecepatannya terbatas.

“Kalau harga kisaran Rp. 4,8 juta sampa Rp. 5,2 juta per unit. Tapi namanya listrik ada jangka waktu lamanya ketahanan batre yaitu sepanjang 40 kilo meter perjalanan jikalau batre terisi penuh dengan kekuatan batery 500 Watt dengan 48 Volt/12AH Itupun kecepatan maksimalnya hanya 50 Km/ Jam,”ujarnya.

Terkait kelengkapan lainnya, Uda Rudi menerangkan sepeda listrik ini dilengkapi berbagai fasilitas untuk keselamatan serta kenyamanan pengendaranya.

“Sepeda listrik ini juga memiliki Alarm system, Keranjang kapasitas besar, Pengaturan kecepatan, Spion, Lampu sein, Dasboard yang luas, juga ada Sandaran belakang, Lampu led, dan Ban tubless. Namun kalau motif berbeda beda itulah nanti yang membedakan harga,”bebernya.

Ketika ditanya terkait adanya larangan sepeda listrik beroperasi dijalan raya. Uda Rudi mengungkapkan ia sudah mengetahui itu. Namun, kalau dalam bentuk sosialiasi kepedagang belum ada dilakukan pihak terkait.

“Terkait atuuran itu kita sudah tahu tapi sampai saat ini tidak menurunkan minat pembian sepeda listrik ini. Apalagi pihak terkait juga belum ada sosialisasi ke pedagang,”urainya.

Kemudian, Uda Rudi membeberkan yang jadi saingannya dalam berdagang saat ini ialah toko online.

“Kita agak kesulitan jual karena banyaknya yang jualan online. Jadi kalau kita harganya tidak sama dengan mereka maka tidak akan laku,”tuturnya.

Terakhir, ia berharap harga jual sepeda lisrik ini dapat dibuatkan kerangka harga maksimal dan minimal seperti sepeda motor.

“Kita berharap ada aturan harga seperti sepeda motor, jadi harga akan stabil,”pungasnya. (//)

Perum GEMA


Komentar