Yuk Kenali Jargon Muara Enim SMART Cabub dan Cawabub Al-Shinta !

SMARTIZEN — Pasangan Bakal Calon Bupati dan wakil bupati Muara Enim H Ahmad Rizali dan Hj Shinta Paramitha Sari atau Al-Shinta memiliki jargon Muara Enim SMART. Yuk ! Simak penjelasannya!

1. Sejahtera

Kesejahteraan lahir dan batin yang ingin diwujudkan adalah kesejahteraan yang berfokus pada individu, keluarga, dan lingkungan sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat yang sejahtera tidak hanya diukur dari aspek materi dan fisik, tetapi juga mencakup kesejahteraan jiwa dan batin.

Kesejahteraan sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan hasil dari kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar dari seluruh dimensi dirinya, termasuk spiritual, intelektual, dan fisik. Kesatuan elemen-elemen ini diharapkan mampu berinteraksi secara harmonis untuk menciptakan masa depan yang cerah, adil, dan makmur.

Keterpaduan antara kesejahteraan lahiriah dan batiniah adalah manifestasi dari kesejahteraan yang paripurna. Kesejahteraan seperti inilah yang akan membentuk kepercayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kabupaten Muara Enim, sehingga mampu mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik dan menjadi teladan bagi daerah lain.

2. Maju

Kemajuan suatu daerah atau masyarakat diartikan sebagai kondisi yang unggul, modern, tangguh, inovatif, adil, dan berdaya saing tinggi. Kemajuan ini juga ditandai dengan ketahanan ekonomi yang kuat, keadilan sosial, peradaban yang maju, profesionalisme, serta wawasan yang luas ke depan.

Pembangunan diarahkan untuk membentuk daerah yang mandiri dengan memanfaatkan segenap potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan, sambil tetap mengedepankan pentingnya kerjasama yang sinergis dan harmonis, serta kearifan dalam pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan hidup dan ruang yang berkelanjutan.

3. Agamis

Merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, manifestasi dari kesempurnaan kehidupan beragama sebagai wujud perintah Tuhan bahwa tujuan akhir dari kehidupan beragama harus mampu menjadi rahmat bagi alam semesta.

Terwujudnya masyarakat Yang agamis adalah kondisi yang harus hadir sepanjang tahun 2025-2030.

Dalam masyarakat yang agamis semua warga masyarakat mengamalkan ajaran agama masing-masing ke dalam bentuk cara berfikir, bersikap dan berbuat. Ajaran agama tidak saja hanya dijadikan kegiatan ritual namun juga diimplementasikan ke dalam pencapaian pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sosial kemasyarakatan.

4. Responsif

Responsif dimaknai sebagai perilaku proaktif dalam memberikan pelayanan, menampilkan sikap empati, serta mendengarkan keluhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat maupun mitra kerja. Sikap ini juga melibatkan pemberian solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, aktif dalam memberikan ide, serta melayani dengan hati.

Sikap responsif mencerminkan kesadaran akan tugas yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta kepekaan yang tajam dalam menyikapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Sikap ini juga menunjukkan pemahaman akan tanggung jawab yang harus dipikul. Pemerintahan yang responsif selalu hadir di tengah masyarakat, terutama saat mereka mengalami permasalahan, kesulitan, atau bencana.

5. Transparan

Transparan dimaknai sebagai keterbukaan pemerintahan dalam memberikan informasi mengenai penyelenggaraan kegiatan publik. Transparan merupakan komitmen tata kelola pemerintahan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan memberikan akses seluar-luasnya kepada masyarakat dalam memperoleh informasi publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara yang sederhana. Pemerintahan yang transparan ditandai dengan kuatnya keikutsertaan atau partisipasi masyarakat, tumbuhnya pertanggungjawaban sosial dari pemerintah ke masyarakat, tingginya dukungan masyarakat terhadap pemerintahan dan munculnya social kontrol masyarakat kepada pemerintahan.