PTBA Raih Penghargaan Pembina Desa Proklim 2025, Bukti Konsistensi Hadapi Perubahan Iklim dengan Aksi Nyata

Smartizen – Komitmen PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dalam menghadapi tantangan perubahan iklim kembali mendapat pengakuan nasional. Perusahaan energi berbasis di Tanjung Enim ini meraih Penghargaan Kategori Pembina Desa Proklim 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup sebagai apresiasi atas keberhasilannya membina Desa Karang Raja menjadi desa tangguh, bersih, dan berkelanjutan.

Penghargaan tersebut diserahkan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) 2025 di Venue Kebon Gede, Palembang, oleh Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.


PTBA dinilai berhasil mengembangkan program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang memberi manfaat besar bagi masyarakat. Salah satunya adalah Pembangunan PLTS Irigasi di Desa Karang Raja, inovasi energi terbarukan yang tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga:

• Mengubah pola tanam petani dari 1–2 kali panen menjadi 3 kali panen per tahun,

• Menjamin ketersediaan air irigasi secara berkelanjutan,

• Mendorong transisi menuju Net Zero Emission 2060.

Selain itu, PTBA aktif membina pertanian organik untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, memasang biopori, serta melakukan penanaman pohon di kawasan rawan banjir dan longsor sebagai wujud kesiapsiagaan menghadapi perubahan iklim.

Keberhasilan program tersebut tidak hanya mengangkat PTBA, tetapi juga mengantarkan Desa Karang Raja meraih penghargaan kategori pelaksana Proklim. Penghargaan ini menjadi bukti konsistensi warga desa dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Melalui kolaborasi erat bersama masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak, PTBA menjadikan desa binaan bukan sekadar tempat tinggal, tetapi model pembelajaran lingkungan hidup yang bisa direplikasi di daerah lain.

Sustainability Division Head PTBA, Dedy Saptaria Rosa, menegaskan bahwa penghargaan ini semakin memperkuat posisi PTBA sebagai perusahaan yang konsisten menerapkan prinsip keberlanjutan di seluruh lini usaha.

“Kami sadar, bumi tidak butuh kita untuk bertahan, tetapi kitalah yang membutuhkan bumi untuk hidup. Karena itu, setiap langkah kecil yang kami ambil adalah bentuk rasa syukur dan tanggung jawab terhadap alam,” ujar Dedy.

Ia menambahkan, konsistensi inilah yang mengantarkan PTBA meraih berbagai penghargaan lingkungan, termasuk PROPER Award yang telah diraih berturut-turut selama lebih dari satu dekade.

Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menekankan pentingnya komitmen jangka panjang dalam menjaga kelestarian lingkungan. Ia mengajak generasi muda untuk menghidupkan kembali gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta mendorong Dinas Perindustrian mengembangkan inovasi furnitur daur ulang plastik.

Herman juga menyoroti berbagai ancaman lingkungan seperti sedimentasi sungai, abrasi, hingga kerusakan alam akibat eksploitasi berlebihan.

“Upaya penyelamatan lingkungan tidak boleh bersifat sesaat. Ini harus menjadi gerakan berkelanjutan,” tegasnya.

Penghargaan ini menjadi bukti bahwa keberhasilan program lingkungan bukan hanya soal teknologi, tetapi kolaborasi dan kesadaran kolektif. PTBA berkomitmen melanjutkan langkah kecil namun berdampak besar untuk menjaga keseimbangan alam dan membangun masa depan yang lebih hijau.

Dengan rekam jejak yang kuat, inovasi yang teruji, serta dukungan masyarakat, PTBA kembali menegaskan diri sebagai pelopor keberlanjutan di sektor energi nasional.(aep)



Komentar