Smartizen – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali meneguhkan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Hal ini ditandai dengan peresmian dua Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Irigasi di Desa Matas dan Desa Tanjung Karangan, Kabupaten Muara Enim.
Acara peresmian yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, Bupati Muara Enim H. Edison, Wakil Bupati Hj. Sumarni, unsur Forkopimda, serta jajaran manajemen PTBA, termasuk Direktur Sumber Daya Manusia Ihsanuddin Usman dan Sustainability Division Head Dedy Saptaria Rosa. Perwakilan dari 17 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan juga turut hadir sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan energi baru terbarukan (EBT) di daerah, (16/10).
Direktur SDM PTBA, Ihsanuddin Usman, menegaskan bahwa pembangunan dua PLTS irigasi tersebut merupakan bentuk kontribusi nyata PTBA dalam memperluas pemanfaatan EBT di tingkat masyarakat serta mendukung pertanian berkelanjutan.
“Hingga saat ini, PTBA telah membangun 11 PLTS Irigasi di wilayah operasional seperti Nanjungan, Muara Lawai, Tanjung Raja, Karang Raja, dan Tanjung Agung, dengan total penerima manfaat sebanyak 1.169 petani dan luas lahan terairi sekitar 639 hektar,” ujarnya.
PTBA juga tengah membangun tiga PLTS irigasi tambahan di Muara Gula Baru, Kepur, dan Muara Lawai Seberang. Ihsanuddin menuturkan, langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan mendukung percepatan transisi energi bersih nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Dengan PLTS ini, produktivitas petani di Desa Matas dan Tanjung Karangan diharapkan meningkat dari satu menjadi dua hingga tiga kali panen per tahun, dengan potensi tambahan hasil sekitar 200–300 ton gabah kering giling per tahun,” tambahnya.
Selain manfaat ekonomi bagi kurang lebih 64 petani, PLTS ini juga membantu mengurangi emisi karbon serta mendorong praktik pertanian ramah lingkungan.
Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru memberikan apresiasi tinggi kepada PTBA. Menurutnya, program ini tidak hanya merealisasikan energi bersih, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi desa.
“Kontribusi PTBA ini bukan hanya soal energi, tetapi tentang pemberdayaan masyarakat desa. Ini adalah bentuk pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan,” tegas Herman Deru.
Bupati Muara Enim, H. Edison, menambahkan bahwa keberadaan PLTS Irigasi menjadi bukti konkret sinergi antara perusahaan dan pemerintah daerah dalam memajukan sektor pertanian serta mendukung kesejahteraan petani lokal.
Kepala Desa Matas, Mulyadi, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan.
“Dulu kami sering kesulitan air bahkan khawatir gagal panen. Sekarang kami lebih tenang karena irigasi sudah terjamin. Kami siap menjaga dan memanfaatkan PLTS ini agar manfaatnya terus berkelanjutan bagi masyarakat,” katanya.
Dua PLTS Irigasi ini mulai dibangun pada Mei 2025 dan rampung pada Agustus 2025. Masing-masing PLTS memiliki kapasitas 11,8 kilowatt peak, dilengkapi 20 panel surya, berdiri di atas lahan seluas 150 meter persegi, dan mampu mengairi lahan sekitar 20 hektar per desa.
Dengan total 11 PLTS Irigasi yang telah terealisasi, PTBA memperkuat posisinya sebagai pionir EBT berbasis pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Melalui pembangunan PLTS irigasi, PTBA tidak hanya menghadirkan energi bersih, tetapi juga menciptakan model pembangunan inklusif yang berbasis kesejahteraan petani, ketahanan pangan, dan pengurangan emisi.
Dengan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, PLTS Irigasi Matas dan Tanjung Karangan menjadi tonggak penting perjalanan Muara Enim sebagai daerah percontohan transisi energi sekaligus lumbung pangan berkelanjutan di Sumatera Selatan.(aep)
