PT Bukit Asam Dorong Transformasi Ekonomi Pascatambang Lewat Panen Ikan Nila di Tanjung Agung

Smartizen – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali membuktikan komitmennya dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat pascatambang melalui program pemberdayaan berkelanjutan. Wujud nyata komitmen tersebut terlihat dalam kegiatan Panen Bersama Budidaya Ikan Nila yang digelar oleh Kelompok Budidaya Ikan Putra Susukan, binaan PTBA, di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, (3/11).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Transformasi PETI (Pertambangan Tanpa Izin) 2025, yang berfokus mengalihkan aktivitas masyarakat dari pertambangan ilegal menuju sektor ekonomi produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.


Acara panen bersama tersebut dihadiri oleh Dedy Saptaria Rosa, Sustainability Division Head PT Bukit Asam Tbk; Yusuf, selaku Kasi Pemerintahan mewakili Pemerintah Desa Tanjung Agung; Ajis Purnomo, Sustainable Community Development Section Head PTBA; serta Putra Zaman, Ketua Kelompok Budidaya Ikan Putra Susukan.

Ketua Kelompok Budidaya Ikan Putra Susukan, Putra Zaman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan PTBA yang dinilai konsisten sejak awal program.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan PT Bukit Asam hingga kami mampu meningkatkan produktivitas usaha. Panen ini menjadi bukti nyata hasil kerja keras bersama dalam mewujudkan transformasi masyarakat menuju ekonomi yang lebih baik,” ujarnya.

Dedy Saptaria Rosa menyampaikan apresiasi kepada seluruh kelompok binaan yang telah berkomitmen menjalankan kegiatan ekonomi produktif tersebut.

“PT Bukit Asam berupaya agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari kontribusi kami. Budidaya ikan memiliki potensi luas, tidak hanya untuk konsumsi masyarakat tetapi juga bisa dikembangkan ke produk turunan seperti abon ikan. Ini bagian dari upaya kami mengurangi aktivitas illegal mining sekaligus meningkatkan kapasitas usaha masyarakat,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, PTBA menyalurkan 10.000 bibit ikan nila, di mana 6.000 ekor dikelola oleh Kelompok Putra Susukan dan 4.000 ekor lainnya disalurkan ke kolam mitra binaan lain. Dalam satu siklus panen, kelompok ini mampu menghasilkan sekitar 1 ton ikan nila yang dipasarkan ke masyarakat, pasar tradisional, dan rumah makan lokal.

Kegiatan panen bersama ini turut dihadiri oleh kelompok pembibitan ikan, kelompok budidaya puyuh, serta kelompok budidaya maggot. Sinergi lintas komunitas binaan ini menunjukkan keberhasilan PTBA dalam membangun ekosistem usaha mikro yang saling mendukung di wilayah binaan.

Melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, PT Bukit Asam berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat pascatambang. Transformasi ini menjadi contoh nyata keberhasilan alih profesi masyarakat dari sektor tambang menuju sektor ekonomi produktif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya, bahwa transformasi ekonomi bisa berhasil bila dijalankan dengan semangat kolaborasi dan keberlanjutan,” tutup Dedy.

Dengan langkah-langkah berkelanjutan seperti ini, PT Bukit Asam tidak hanya berkontribusi terhadap lingkungan, tetapi juga turut membangun masa depan ekonomi masyarakat Muara Enim yang lebih mandiri dan sejahtera.(aep)