Smartizen – Suasana haru bercampur hangat memenuhi Aula Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muara Enim siang itu. Senyum, tawa, dan haru mewarnai acara pisah sambut Kepala Lapas Muara Enim dari Mukhlisin Fardi, Amd.IP., S.H., M.H. kepada penggantinya, Auliya Zulfahmi, Amd.IP., S.H., M.H.,(6/10).
Bukan sekadar seremoni serah terima jabatan, momen ini menjadi penanda berakhirnya sebuah perjalanan penuh makna dan dimulainya babak baru bagi jajaran Lapas Muara Enim.
Dalam sambutannya, Mukhlisin Fardi mengungkapkan rasa haru dan syukurnya selama hampir dua tahun bertugas di Muara Enim.
“Satu tahun sebelas bulan enam hari bertugas, banyak suka duka yang kami lalui bersama. Semua saya anggap keluarga yang bahu membahu membangun Lapas Muara Enim menjadi lebih baik,” ujarnya dengan nada penuh kehangatan.
Selama masa kepemimpinannya, Lapas Muara Enim mencatat banyak kemajuan, dari peningkatan pembinaan narapidana hingga pengelolaan keuangan yang transparan. Dukungan dari semua pihak, kata Mukhlisin, menjadi kunci keberhasilan itu.
“Saya yakin dan percaya, Kalapas yang baru akan mampu melanjutkan program-program yang telah berjalan,” tambahnya sebelum berpamitan untuk menjalankan tugas baru sebagai Kalapas Kelas IIB Muara Tebo, Jambi.
Dengan suara bergetar, ia menutup sambutannya,“Kami mohon pamit undur diri. Tetap jalin silaturahmi di mana pun berada.”
Sementara itu, Auliya Zulfahmi, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala LPKA Tenggarong, Kalimantan Timur, menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dengan penuh tanggung jawab.
“Program-program yang sudah dijalankan akan kita lanjutkan, terutama yang sejalan dengan akselerasi program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan,” ujarnya.
Auliya menegaskan langkah awalnya adalah melakukan konsolidasi internal dan memperkuat sinergi dengan para stakeholder terkait, baik pemerintah daerah maupun unsur Forkopimda.
“Kami akan terus menjalin koordinasi agar Lapas Muara Enim semakin solid dan berdaya guna, baik dari sisi keamanan maupun pembinaan warga binaan,” tambahnya dengan optimistis.
Perwakilan Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Sumatera Selatan, Wahyu Hidayat, Bc.IP., S.H., M.Si., turut menyampaikan apresiasinya kepada Mukhlisin Fardi.
“Lapas Muara Enim memiliki banyak prestasi, baik di bidang keuangan, teknis, maupun keamanan. Bahkan, secara sarana dan penghuni, sudah layak naik kelas menjadi Lapas IIA,” puji Wahyu.
Ia juga menyampaikan pesan kepada Auliya Zulfahmi agar terus melanjutkan tradisi kerja baik yang telah dibangun pendahulunya.
“Terus jalin sinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait,” ujarnya menutup sambutan.
Di tengah pelukan hangat dan doa perpisahan, semangat kebersamaan tetap terasa kuat. Lapas Muara Enim hari itu bukan hanya menjadi tempat kerja, melainkan rumah bagi mereka yang pernah berbagi perjuangan, pengabdian, dan harapan yang sama: menjadikan pemasyarakatan lebih manusiawi dan bermartabat.(aep)


