Bocah Ini Babak Belur, Jadi Korban Salah Tangkap

MAKASSAR — Peristiwa nahas menimpa bocah MF (13). Izin ke keluarga pergi ke pelelangan ikan malah berujung dibawa ke kantor polisi.

MF juga menderita luka lebam pada mata kirinya usai diduga dipukul polisi. Pihak keluarga menyebut MF jadi korban salah tangkap.


Paman MF, Abdul Karim (37) menyebut dugaan salah tangkap hingga berujung penganiayaan itu dilakukan oleh aparat Polsek Bontoala. Pihak keluarga awalnya khawatir MF hilang hingga akhirnya dapat kabar bocah tersebut ditahan di Polsek Bontoala.

“Tahu-tahunya pas pulang (ke rumah) babak belur mukanya (pada mata kiri),” kata Abdul, Rabu (26/8/2020) saat dimintai konfirmasi, dikutip melalui detik.com.

Mulanya, MF izin pergi mencari ikan di sebuah tempat pelelangan ikan di Kota Makassar, Lelong. Namun saat itu ada sejumlah orang yang berlari ke arah MF usai diburu polisi karena terlibat tawuran.

“Pas anak tawuran itu dikejar dia ikutan lari, takut kan, pas didapat dihantam mukanya,” beber Abdul.

Dengar kabar MF ditahan, pihak keluarga mendatangi Polsek Bontoala pada Sabtu (22/8). Sontak keluarga kaget melihat MF babak belur.

Propam Polda Sulsel menyelidiki dugaan salah tangkap dan penganiayaan tersebut. Pihak Propam telah mendatangi Polsek Bontoala pada Senin (24/8) malam.

Polisi meluruskan soal dugaan salah tangkap tersebut. Anak yang disebut salah tangkap tersebut diduga kuat ikut terlibat dalam aksi tawuran.

“Anak ini berumur belasan tahun berada di tengah jalan pada pukul 03.00 Wita malam. Jadi memang dimungkinkan anak ini ikut tawuran,” ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo saat berbincang dengan detik.com, Selasa (25/8/2020).

Ibrahim menjelaskan awalnya polisi menerima laporan adanya tawuran dan langsung menuju lokasi untuk membubarkan. Polisi lalu mengamankan 3 anak muda yang diduga terlibat tawuran.

Namun saat polisi hendak menurunkan 3 orang anak ke kantor polisi, salah seorang di antaranya berontak dan hendak melarikan diri. Spontan petugas berupaya menangkap.

“Pada saat itu spontan anggota yang memegang anak tersebut langsung berupaya lagi menangkap kembali. Tapi pada saat mengayunkan tangan untuk menangkap terkena kepalanya,” jelasnya.

Ibrahim menegaskan anggota polisi yang saat itu mengamankan tidak sengaja melakukan pemukulan.

“Jadi klarifikasinya sebenarnya anak ini tidak dianiaya atau sengaja dipukul,” tegasnya.

Polisi yang diduga melakukan pemukulan tersebut juga sudah dimintai keterangannya.

“Sudah dilakukan pemeriksaan oleh Provos, keterangan yang didapatkan anak ini dipertanyakan bahwa anak ini dia kena pukul dan dia injak motor, tapi dilakukan pengecekan tidak terbukti,”pungkasnya. (Dtc.)

 

 

Perum GEMA


Komentar