SMARTIZEN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Serasan Muara Enim mengadakan kegiatan edukasi mengenai bahaya rokok untuk anak di bawah umur pada hari Senin, 25 Maret 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Lessi Marlina, M.Pd.
Dalam kegiatan edukasi tersebut, mahasiswa KKN menjelaskan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau, termasuk cerutu, rokok filter/kretek, shisha (rokok Arab), pipa/cangklong, dan rokok elektronik. Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis senyawa kimia, 400 zat berbahaya, dan 43 zat penyebab kanker (karsinogenik).
Beberapa zat berbahaya dalam rokok yang disampaikan antara lain:
- Karbonmonoksida (CO): Gas beracun yang menurunkan kadar oksigen dalam darah, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan menyebabkan penyakit berbahaya.
- Tar: Zat karsinogenik yang menyebabkan kanker dan berbagai penyakit lainnya.
- Nikotin: Zat yang menyebabkan kecanduan (adiksi).
Asap rokok, baik yang dihisap oleh perokok aktif maupun pasif, berdampak pada berbagai gangguan kesehatan, termasuk:
1. Kanker kulit
2. Osteoporosis (pengeroposan tulang)
3. Penyakit jantung
4. Kanker paru-paru, lidah, mulut, kelenjar ludah, tenggorokan, dan kerongkongan
5. Kanker payudara
6. Kanker anus
Selain itu, mahasiswa juga menyampaikan manfaat berhenti merokok, antara lain:
- 2-6 minggu: Fungsi silia saluran napas dan fungsi paru membaik.
- 1 tahun: Risiko penyakit jantung koroner menurun setengahnya.
- 5 tahun: Risiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok.
- 10 tahun: Risiko kanker paru berkurang setengahnya.
Adapun cara dan langkah berhenti merokok yang diusulkan meliputi:
- Berhenti Seketika: Hari ini masih merokok, besok berhenti sama sekali.
- Penundaan: Menunda saat menghisap rokok pertama, 2 jam setiap hari dari hari sebelumnya.
- Pengurangan: Mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap hari secara bertahap hingga nol batang pada hari yang ditetapkan.
Para mahasiswa juga mengajarkan metode pencegahan kecanduan nikotin dengan “4 M”:
1. Melakukan aktivitas yang menyehatkan jiwa raga, seperti olahraga.
2. Menunda keinginan untuk merokok.
3. Minum air secara perlahan.
4. Menarik napas dalam.
Tujuan dari edukasi ini adalah membantu anak-anak berhenti merokok total atau mengurangi jumlah rokok per hari secara bertahap.
Mahasiswa mengajak peserta mengenali waktu dan situasi ketika keinginan merokok muncul, lalu mengalihkan dengan aktivitas lain seperti mengunyah permen.
Selain itu, penting juga untuk berolahraga secara teratur, meminta dukungan dari keluarga dan kerabat, serta berkonsultasi dengan dokter.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang bahaya rokok dan mendorong perilaku hidup sehat di kalangan anak-anak.(//)