Smartizen, 3 September 2025 – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) resmi melangkah maju dalam hilirisasi batu bara berkalori rendah dengan meluncurkan Kalium Humat yang akan dipasarkan dengan merek dagang BA Grow. Produk ini menjadi inovasi strategis yang menghubungkan sektor energi dan pertanian, sekaligus memperkuat kemandirian pangan nasional.
Kalium humat merupakan pupuk organik alami yang diekstraksi dari lignit atau batu bara berkalori rendah. Produk ini berfungsi sebagai pembenah tanah dan sumber kalium organik, yang terbukti mampu meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki efisiensi penyerapan nutrisi, serta mendorong ketahanan dan produktivitas tanaman.
Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk PTBA, Turino Yulianto, menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia. “Kalium humat adalah bukti persembahan kami bagi negeri untuk menghadirkan energi tanpa henti. Kami siap mengkomersialisasikan produk ini dengan brand BA Grow,” jelas Turino.
Pengembangan kalium humat berawal dari penelitian panjang yang dipimpin Prof. Ferian Anggara, dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM). Melalui kolaborasi lintas fakultas, lahirlah produk humat yang sebelumnya dikenal dengan nama Gamahumat, terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan, memperbaiki kualitas tanah, serta memberikan hasil pertanian lebih berkelanjutan.
Keberhasilan itu kini diperluas melalui hilirisasi batubara menjadi Kalium Humat. Produk BA Grow hadir dalam bentuk padat dan cair, serta telah memenuhi standar senyawa humat sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 261/KPTS/SR.310/M/4/2019.
Prof. Ferian menegaskan bahwa kalium humat berperan sebagai pembenah tanah, bukan pengganti pupuk. “Dengan tanah yang sudah dibenahi, kebutuhan pupuk bisa berkurang. Jadi fungsinya adalah mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,” ungkapnya.
Manfaat kalium humat juga dirasakan langsung oleh para petani. Hasan Asnawi, anggota kelompok tani di Bimomartani yang menjadi lokasi uji coba, mengaku hasil panennya meningkat signifikan.
“Pemakaian kalium humat terbukti meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk urea dan NPK,” jelas Hasan.
Ia menambahkan, hasil panen yang menggunakan kalium humat tidak hanya lebih banyak, tetapi juga berkualitas lebih baik. “Rasa berasnya pun lebih enak. Kami berharap BA Grow bisa segera dipasarkan secara luas agar semua petani di Indonesia bisa merasakan manfaatnya,” tuturnya.
Dengan diluncurkannya BA Grow, PTBA membuktikan bahwa hilirisasi batu bara tidak hanya berorientasi pada energi, tetapi juga pada sektor strategis lain seperti pangan. Inovasi ini membuka jalan bagi pemanfaatan sumber daya lokal secara lebih bernilai tambah, sekaligus menjawab tantangan global terkait ketahanan pangan berkelanjutan.(aep)
